Sabtu, 16 November 2013

Pengobatan Kanker Serviks

Pengobatan Kanker Serviks

Pengobatan kanker serviks Pengobatan kanker serviks Shutterstock
Satu lagi momok menakutkan yang harus diwaspadai kaum wanita, kanker serviks (kanker leher rahim), dimana jenis kanker dengan insiden tinggi ini, merupakan penyebab kematian utama akibat kanker di Indonesia, dengan kemunculan sekitar 15.000 kasus per tahun. Kematian akibat kanker serviks diperkirakan terjadi pada satu orang di Indonesia setiap jam. Sedangkan, di seluruh dunia, ada satu orang yang meninggal setiap 2 menit akibat kanker serviks.
Fakta ini bukan ditulis untuk menakut-nakuti Anda, melainkan untuk membangun kesadaran Anda terhadap bahaya dari penyakit ini. Meski menakutkan, setidaknya Anda harus tahu bahwa sebenarnya, angka kejadian kanker serviks berpotensi besar untuk dikurangi karena dari antara semua jenis kanker, hanya jenis kanker inilah yang sudah diketahui penyebabnya.
Dengan demikian, pencegahan terhadap kanker jenis ini tentu dapat dilakukan dengan lebih signifikan lagi dibandingkan dengan kanker jenis lainnya.
Infeksi Human papilloma virus (HPV) terutama merupakan penyebab munculnya kanker serviks. Perkembangan dan penularan virus ini dapat terjadi pada wanita yang sudah aktif secara seksual sejak usia 18 tahun.
Resiko akan semakin meningkat pada mereka yang merokok dan hobi berganti-ganti pasangan seksual, terutama bagi mereka yang pernah berhubungan dengan pria pengidap HIV maupun kondiloma akuminata.
Untuk mencegah berkembangnya virus ini, vaksinasi dapat dilakukan pada wanita sejak menginjak usia 9 tahun. Dan, sejak usia 21 tahun, para wanita dianjurkan untuk melakukan deteksi dini secara berkala untuk memastikan keberadaan kanker serviks.
Metode deteksi dini yang umumnya dilakukan adalah Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) atau dengan melakukan papsmear. Segera periksakan kondisi tubuh Anda jika Anda mengalami 3 gejala khas dari kanker serviks berupa perdarahan di luar masa haid (terutama setelah berhubungan intim), keputihan abnormal, dan rasa nyeri di sekitar pinggang, panggul, dan perut bawah.

Pengobatan Kanker Serviks Konvensional

Bila Anda divonis terkena kanker serviks, jangan takut, berikut beberapa pilihan terbaik pengobatan kanker serviks yang tersedia saat ini, secara medis maupun alternatif. Faktanya, kanker serviks bisa disembuhkan dengan pengobatan dan perawatan yang benar.
Sampai saat ini, metode utama pengobatan kanker serviks konvensional, masih bertumpu pada metode operasi dan radioterapi. Pasien kanker serviks biasanya akan disodorkan pada pilihan operasi guna membersihkan lesi kanker dalam serviks.
Pada kasus-kasus tertentu, terutama pada kasus stadium lanjut, pengobatan akan dilanjutkan dengan radioterapi guna memastikan bahwa tidak ada sel kanker yang tersisa dalam tubuh.
Efek samping yang dapat timbul pasca menjalani metode-metode tersebut, bisa jadi berupa resiko infeksi, gangguan fungsi buang air kecil akibat infeksi kandung kemih, dll. Tentu saja, proses pemulihan pada pasien kanker serviks yang menjalani metode pengobatan konvensional ini akan lebih panjang.
Beruntung bagi mereka yang dapat mencicipi teknologi terbaru pengobatan kanker serviks berupa cyrosurgial therapy dan penanaman radiopartikel, dimana bentuk terapi ini dirancang guna membasmi kanker tanpa mengorbankan kualitas hidup pasien. Sayangnya, biaya yang harus Anda persiapkan guna mendapatkan bentuk terapi ini relatif besar, tempatnya pun berada di luar negeri.

Pengobatan Kanker Serviks Alternatif

Pengobatan kanker serviks konvensional menimbulkan efek samping yang signifikan dengan masa pengobatan yang relatif panjang. Tentu saja, kualitas hidup pasien dipertaruhkan dalam hal ini.
Namun, ada cara untuk menghindari resiko tidak perlu dari pengobatan kanker serviks konvensional, dimana herbal antikanker dapat digunakan sebelum dan setelah operasi dilakukan.
Tujuannya, mengoptimalkan keseluruhan fungsi tubuh Anda agar siap menjalani operasi dan membersihkan sisa sel kanker yang mungkin masih tersisa dalam tubuh, layaknya peran yang dijalankan oleh radioterapi, pasca operasi dilakukan. Bedanya, cara ini tidak akan menimbulkan efek samping seperti yang ditimbulkan akibat radioterapi.
Bahkan dalam beberapa kasus, kesembuhan total dari kanker serviks stadium lanjut dapat diperoleh lebih cepat dengan tambahan pengobatan kanker serviks alternatif ini, seperti yang dialami oleh ibu mertua dari ibu Novyanti di Pamulang, yang testimonialnya dikirimkan kepada Deherba.com
Dua bulan setelah konsumsi Sarang Semut (herbal antikanker asal Papua) yang dilakukan mertuanya, pasca operasi kanker serviks, dokter menyatakan bahwa kankernya telah sembuh total!
Ini adalah hal yang luar biasa, karena pemulihan berlangsung dengan cepat, dan dalam kasus lainnya sering kali kanker dapat tumbuh kembali pasca operasi. Baca kisah lengkapnya di halaman Tumpas Kanker Serviks Stadium Lanjut dengan Sarang Semut.
Pada stadium lanjut, pengobatan kanker serviks yang dilakukan memang sebaiknya berupa perpaduan antara pengobatan konvensional dengan alternatif, seperti dalam kasus di atas.
Namun, ada juga yang mendapat kesembuhan hanya dengan terapi herbal saja. Meski begitu, pilihan sebaiknya dibuat berdasarkan pertimbangan yang baik bersama pasien dan seluruh pihak keluarga. Karena ada juga yang mengalami kesembuhan hanya dengan menggunakan herbal
Tentu saja, akan lebih baik jika keberadaan kanker diketahui sejak masih dalam stadium awal, dimana operasi dan radioterapi tidak menjadi pilihan utama dalam pengobatan kanker serviks.
Pada stadium awal, Sarang Semut diyakini dapat menumpas kanker sampai ke akar-akarnya. Tentu saja, dengan diimbangi juga oleh pola hidup yang baik.
Sumber : http://www.deherba.com/pengobatan-kanker-serviks.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar