Batik Pekalongan
Batik Pekalongan termasuk batik pesisir yang paling
kaya akan warna. Sebagaimana ciri khas batik pesisir, ragam hiasnya
biasanya bersifat naturalis. Jika dibanding dengan batik pesisir lainnya
Batik Pekalongan ini sangat dipengaruhi pendatang keturunan China dan
Belanda. Motif Batik Pekalongan sangat bebas, dan menarik, meskipun
motifnya terkadang sama dengan batik Solo atau Yogya, seringkali
dimodifikasi dengan variasi warna yang atraktif. Tak jarang pada
sehelai kain batik dijumpai hingga 8 warna yang berani, dan kombinasi
yang dinamis. Motif yang paling populer di dan terkenal dari pekalongan
adalah motif batik Jlamprang.
Batik Pekalongan banyak dipasarkan hingga ke daerah
luar jawa, diantaranya Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi,
Minahasa, hingga Makassar. Biasanya pedagang batik di daerah ini
memesan motif yang sesuai dengan selera dan adat daerah masing-masing.
Keistimewaan Batik Pekalongan adalah, para
pembatiknya selalu mengikuti perkembangan jaman . Misalnya pada waktu
penjajahan Jepang, maka lahir batik dengan nama’Batik Jawa
Hokokai’,yaitu batik dengan motif dan warna yang mirip kimono Jepang.
Pada umumnya batik jawa hokokai ini merupakan batik pagi-sore.
Pada tahun enampuluhan juga diciptakan batik dengan nama tritura.
Bahkan pada tahun 2005, sesaat setelah presiden SBY diangkat muncul
batik dengan motif ‘SBY’ yaitu motif batik yang mirip dengankain tenun
ikat atau songket. Motif yang cukup populer akhir-akhir ini adalah motif
Tsunami. Memang orang Pekalongan tidak pernah kehabisan ide untuk
membuat kreasi motif batik.
sumber : http://batikpekalongan.wordpress.com/2007/11/23/batik-pekalongan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar